Senin, 07 Desember 2009

Yassierli Ph.D: Riset Ergonomi Indonesia Masih Mengupas Masalah Fisik, Padahal Bisa Lebih Luas Lagi


“Riset ergonomi di Indonesia saat ini baru didominasi oleh penerapan ilmu ergonomi pada masalah-masalah fisik, khususnya yang berkaitan dengan otot dan keranga pekerja (muscoloskeletal) serta sistem metabolisme (cardiovascular). Hal ini diindikasikan dari banyaknya perusahaan yang meminta jasa konsultasi pada masalah tersebut dan ragam corak penelitian ergonomi yang berkembang akhir-akhir ini,”


Demikian diungkapkan oleh Yassierli, Ph.D, ketika memberikan materi dalam Workshop Riset Ergonomi Industri di kampus Fakultas Teknologi Industri UII, Sabtu, 14 Maret 2009. Padahal, Yassierli melanjutkan, perkembangan ergonomi di beberapa negara maju, telah diarahkan pada masalah yang lebih luas, seperti tekanan lingkungan, fungsi geometris ruangan, kognitif, dan psikomotor pekerja. “Dengan demikian, riset-riset ergonomi memiliki banyak peluang untuk kian berkembang di Indonesia dan belum akan mengalami sunset atau tenggelam karena tidak laku,” terangnya.

Dosen Ergonomi ITB ini juga menjelaskan bahwa tujuan utama ilmu ergonomi adalah menyesuaikan tempat kerja dengan pekerja itu sendiri. Pendekatan keilmuan yang digunakan adalah human-centered atau berorientasi kepada manusia. “Karena itu, selama manusia masih berhubungan dengan dunia kerja atau berhubungan dengan mesin, selama itu pula, ergonomi akan dipakai dan selalu dibutuhkan, baik oleh perusahaan maupun oleh dunia pendidikan,” papar Yassierli.

“Mari kita aktif melakukan riset pada topik-topik yang lebih menjanjikan. Banyak sekali aspek yang layak diteliti, baik karena kebutuhan akademik maupun kebutuhan praktis. Contohnya, pengembangan ergonomi untuk menghindari kecelakaan dan sakit di tempat kerja, desain lingkungan tempat kerja yang sesuai dengan karakteristik pekerja yang beragam, makroergonomik, ergonomi kognitif, dan lain sebagainya,” ujar Yassierli, satu-satunya dosen ergonomi yang penelitiannya didanai Hibah Ristek tahun lalu.

Bahkan karena luasnya aspek yang menjadi bahasan ergonomi, Yassierli memaparkan, beberapa universitas yang reputasi ergonominya diakui secara international, memiliki sejumlah laboratorium khusus ergonomi. Alumni Virginia Tech Amerika Serikat ini menggambarkan kampusnya itu memiliki delapan laboratorium ergonomi yang semuanya memiliki objek kajian yang sangat spesifik.

Sementara itu, Sekretaris Program Studi Teknik Industri FTI UII, Agus Mansur menjelaskan maksud dari workshop ini adalah mengenalkan lebih jauh riset aplikasi dan penerapan ergonomi terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Peminat riset pada bidang ini, menurut Agus, tidak hanya pada level mahasiswa S1, tetapi juga mahasiswa pascasarjana, dosen, dan praktisi.

Workshop yang digelar oleh Laboratorium APKE ini dibatasi untuk 40 peserta. Mereka merupakan perwakilan berbagai perguruan tinggi, di antaranya dari UII sendiri, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Institut Sains dan Teknologi Akprind, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

“Sebenarnya terdapat lebih dari tiga puluh (30) calon peserta lainnya yang mendaftar. Ada yang dari Universitas Diponegoro dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Namun, agar workshop ini lebih efektif, kami belum bisa menerima mereka semua. Insyaallah kami akan adakan workshop serupa selanjutnya,” ujar Agus menjelaskan tingginya animo workshop ini. Selain menghadirkan Yassierli, workshop ini juga menghadirkan Prof. Dr. Ir. Chairul Saleh, M.Sc., Guru Besar Teknik Industri FTI UII. (Humas-Misbah)

Sumber :
http://fit.uii.ac.id/berita-teknik-industri/yassierli-ph.d-riset-ergonomi-indonesia-masih-mengupas-masalah-fisik-padahal-bisa-lebih-luas-lagi.html
16 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.toyota-forklifts.eu/SiteCollectionImages/Products/innovation_otc.jpg

2 komentar:

  1. blog yg bagus visit blog ergonomi punya saya juga ya di http://ergonomi-fit.blogspot.com/ ^_^

    BalasHapus
  2. nice in{#!fo!! can't Wait me wait me wait to your next post!
    comment by: muhammad solehuddin

    BalasHapus